Selasa, 07 Juni 2011

CINTA ANAK BANGSA


JAKARTA STOP AIDS
(Primary HIV/AIDS & Drug Prevention Program)


I. FAKTA YANG TERJADI

Sejak penyakit HIV/AIDS diidentifikasikan pada tahun 1983, HIV/AIDS telah menjadi pandemi dan problem kesehatan utama di dunia hingga saat ini. WHO pada tahun 2003 mengestimasikan 37,8 juta orang terinfeksi HIV/AIDS. Pada tahun 2005 akhir estimasi menjadi 53,6 juta (UNAIDS report 2006). Dan pada tahun 2007 estimasi menggunakan perhitungan baru dengan jumlah 33 juta tetapi yang sudah meninggal 23 juta orang (UNAIDS report 2008).

Mengenai infeksi baru per tahun meningkat dratis dari 4 juta menuju 8 juta. Angka kesakitan tidak pernah menurun karena tidak ada penyembuhannya, penurunan angka kejadian terjadi karena kematian.

Jumlah penderita HIV/AIDS yang sering disebut sebagai orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia melambung. Namun fenomena gunung es membuat laporan jumlah penderita selalu lebih kecil dari jumlah sebenarnya. Departemen Kesehatan (Depkes) mencatat sampai November 2008, ada 18.963 orang tertular HIV.

Jumlah ini jauh dari estimasi Depkes pada 2006, yakni 193.000 penderita. Bahkan, UNAIDS mengestimasi ada 270.000 ODHA di Indonesia pada 2008. (Suara Pembaruan).

Jumlah orang yang tertular penyakit AIDS tetap meningkat di seluruh dunia. Menurut laporan terakhir Program AIDS dari PBB, sekitar 40 juta orang terjangkit HIV dan 4,3 juta di antaranya baru tertular. Penyakit yang menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh itu tetap paling banyak ditemukan di wilayah Afrika di Sahara Selatan. Di wilayah itu, hidup hampir dua pertiga dari seluruh jumlah penderita AIDS di dunia. Meningkatnya infeksi HIV jelas ditemukan di Asia Timur dan Tengah serta di Eropa Timur. Menteri Perkembangan Jerman Heidemarie Wieczorek-Zeul mengumumkan akan ditambahnya obat-obatan dalam usaha pemberantasan Aids.

I.       Fakta AIDS di Dunia

      Tahun 2005, orang yang meniggal akibat AIDS berjumlah 3,1 juta orang
      Tahun 2007, kurang lebih 2,5 juta orang terinfeksi dengan HIV.
      Tahun 2009, 33,2 juta orang hidup dengan HIV/AIDS.
      Setiap hari, 5700 orang meniggal karena AIDS.
       Setiap 15 detik, satu orang dari kelompok umur 15-24 terinfeksi dengan HIV/AIDS.
      AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar ke 4 di seluruh dunia.

II. Situasi Kasus AIDS di Indonesia
                         
a.    Kumulatif Kasus AIDS sd Maret 2009
Sampai dengan Maret 2009 (Depkes) secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 16.964.
b.    Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3,04 :1.  
c.    Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 48%, IDU 42,3%, dan Homoseksual 3,8%.
d.    Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (50,82%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,36%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,5%).
e.    Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau.
f.     Rate kumulatif kasus AIDS Nasional sampai dengan 31 Desember 2008 adalah 7,12 per 100.000 penduduk (berdasarkan data BPS 2005, jumlah penduduk Indonesia 227.132.350 jiwa).
g.    Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari provinsi Papua (18,16 kali angka nasional), Bali (4,7 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,3 kali angka nasional), Kep. Riau (3,2 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,5 kali angka nasional), Maluku (2 kali angka nasional), Papua Barat (1,4 kali angka nasional), Kep. Bangka Belitung (1,3 kali angka nasional), Riau (1,1 kali angka nasional), DI Yogyakarta dan Sulawesi Utara (1,05 kali angka nasional) dan Jawa Barat (1,04 kali angka nasional).
h.    Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan telah meninggal adalah 20,9%.
i.      Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah :

·         TBC : 8986
·         Diare kronis : 4542
·         Kandidiasis oro-faringeal : 4479
·         Dermatitis generalisata : 1146
·         Limfadenopati generalisata persisten : 603
j.      Pada triwulan ini penambahan kasus AIDS adalah sebanyak 974 kasus.
k.    Pada laporan ini ada beberapa provinsi yang jumlah kasus AIDSnya berkurang dibandingkan laporan triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan verifikasi dengan data provinsi

Fakta lainnya
          AIDS di seluruh propinsi dan > 50% kab/kota
          Dilaporkan AIDS bertambah setiap 2 jam
          Di RSKO setiap hari 1 meninggal karena AIDS
          Di Lapas dan Rutan setiap hari meninggal terkait AIDS dan Napza
          Di RSB Budi ASIH Jakarta lahir 4 bayi setiap bulan sero-reaktif HIV
          Di RS dengan bangsal khusus merawat AIDS telah penuh dan melimpah ke bangsal lainnya
          Hampir setiap propinsi ada informasi ibu hamil dengan HIV dan anak yang HIV atau AIDS
          Di Jawa Timur ada informasi suspek “Flu Burung” dan Bayi Gizi Buruk ternyata HIV positif.
          HIV dan AIDS 60% berkembang Tuberculosis
          1 dari 2 penderita HIV/AIDS adalah remaja berusia 15-29 tahun.
          AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar ke 4 pada orang dewasa di seluruh dunia


III. HIV/AIDS

Dimanakah HIV ditemukan?
HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, cairan semen, cairan vagina dan air susu ibu.

HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia (melemahkan mekanisme alami pertahan tubuh manusia terhadap penyakit dari luar.

Virus ini menyerang sel darah putih tepatnya sel CD4
Mengidap HIV bukan berarti mengidap AIDS

HIV terutama menular melalui perantara 4 cairan tubuh manusia yaitu :
  1. Darah.
  2. Cairan Vagina
  3. Cairan Sperma
  4. Air Susu Ibu

Bagaimanakah HIV ditularkan?

HIV ditularkan melalui seks penetratif (anal atau vaginal) dan oral seks; transfusi darah; pemakaian jarum suntik terkontaminasi secara bergantian dalam lingkungan perawatan kesehatan, dan melalui suntikan narkoba; dan melalui ibu ke anak, selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.
  • Penularan Secara Seksual: HIV dapat ditularkan melalui seks penetratif yang tidak terlindungi. Sangat sulit untuk menentukan kemungkinan terjadinya infeksi melalui hubungan seks, kendatipun demikian diketahui bahwa risiko infeksi melalui seks vaginal umumnya tinggi. Penularan melalui seks anal dilaporkan memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dari seks vaginal. Seseorang dengan infeksi menular seksual (IMS) yang tidak
·         diobati, khususnya yang berkaitan dengan tukak/luka dan duh (cairan yang keluar dari tubuh) memiliki rata-rata 6-10 kali lebih tinggi kemungkinan untuk menularkan atau terjangkit HIV selama hubungan seksual. Dalam hal penularan HIV, seks oral dipandang sebagai kegiatan yang rendah risiko. Risiko dapat meningkat bila terdapat luka atau tukak di sekitar mulut dan jika ejakulasi terjadi di dalam mulut.
·         Penularan melalui pemakaian jarum suntik atau semprit secara bergantian: Menggunakan kembali atau memakai jarum atau semprit secara bergantian merupakan cara penularan HIV yang sangat efisien. Risiko penularan dapat diturunkan secara berarti di kalangan pengguna narkoba suntikan dengan penggunaan jarum dan semprit baru yang
·         sekali pakai, atau dengan melakukan sterilisasi jarum yang tepat sebelum digunakan kembali. Penularan dalam lingkup perawatan kesehatan dapat dikurangi dengan adanya kepatuhan pekerja pelayanan kesehatan terhadap Kewaspadaan Universal (Universal Precautions).
·         Penularan dari Ibu ke Anak: HIV dapat ditularkan ke anak selama masa kehamilan, pada proses persalinan, dan saat menyusui. Pada umumnya, terdapat 15-30% risiko penularan dari ibu ke anak sebelum dan sesudah kelahiran. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi risiko infeksi, khususnya jumlah virus (viral load) dari ibu pada saat kelahiran (semakin tinggi jumlah virus, semakin tinggi pula risikonya.). Penularan dari ibu ke anak setelah kelahiran dapat juga terjadi melalui pemberian air susu ibu.
·         Penularan melalui transfusi darah: Kemungkinan risiko terjangkit HIV melalui transfusi darah dan produk- produk darah yang terkontaminasi ternyata lebih tinggi (lebih dari 90%). Kendatipun demikian, penerapan standar keamanan darah menjamin penyediaan darah dan produk- produk darah yang aman, memadai dan berkualitas baik bagi semua pasien yang memerlukan transfusi. Keamanan darah meliputi skrining atas semua darah yang didonorkan guna mengecek HIV dan patogen lain yang dibawa darah, serta pemilihan donor yang cocok.
Masa Jendela adalah
Masa dimana virus HIV sudah dapat menular kepada orang lain tetapi belum dapat terdeteksi oleh alat test HIV


HIV tidak menularkan melalui
  1. Berdekatan dengan, termasuk tinggal serumah atau bekerja dalam satu ruangan.
  2. Makan dan minum dari tempat yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
  3. Menggunakan kamar mandi, toilet bersama.
  4. Melalui udara seperti bernafas atau bersin.
  5. Berpelukan, jabat    tangan
  6. Melalui air, contoh : berenang
  7. Gigitan serangga, contoh : nyamuk

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Sindroms) adalah sekumpulan gejala-gejala yang timbul sebagai akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV didalam tubuh.
Contoh penyakit : pneumonia, kanker, liver, dll


Mitos Seputar HIV/AIDS


Apakah gigitan nyamuk membawa risiko terinfeksi HIV?

HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang menggigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV, serangga tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya.

Apakah saya harus khawatir tertular HIV saat melakukan kegiatan olah raga?

Tidak terdapat bukti bahwa HIV dapat ditularkan ketika seseorang melakukan olah raga. Bisakah saya terkena HIV dari bersentuhan secara biasa? (berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet, minum dari gelas yang juga digunakan oleh seseorang yang terkena HIV, atau berada berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi yang sedang bersin atau batuk)?

HIV tidak ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, ataupun di tempat kerja. Anda tidak dapat terinfeksi lantaran anda berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet yang sama atau minum dari gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau terpapar batuk atau bersin penyandang infeksi HIV.

Apakah HIV hanya menjangkiti kaum homoseksual dan pengguna narkoba saja?

Tidak. Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagi penggunaan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV. Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibunya selama masa kehamilan, selama proses persalinan, atau setelah kelahiran melalui pemberian air susu ibu. Sebanyak 90% kasus HIV merupakan akibat dari penularan seksual dan 60-70% kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual.

Apakah kita dapat mengetahui bahwa seseorang terkena HIV hanya dengan melihat dari penampilannya?

Kita tidak dapat mengetahui bahwa seseorang menyandang HIV atau AIDS hanya dengan melihat penampilan mereka. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus itu ke anda. Tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak.



Bisakah saya terjangkit lebih dari satu infeksi menular seksual (IMS) pada saat yang bersamaan?

Ya. Anda dapat terkena lebih dari satu infeksi penyakit menular (IMS) pada saat yang bersamaan. Masing-masing infeksi memerlukan pengobatannya sendiri. Anda tidak dapat menjadi kebal terhadap IMS. Anda juga dapat terkena infeksi yang sama berkali-kali. Banyak pria dan wanita yang tidak merasa atau melihat gejala awal apapun ketika mereka pertama kali terinfeksi dengan IMS, kendatipun mereka masih bisa menulari pasangan seksualnya.

Ketika seseorang sedang menjalani terapi antiretroviral, dapatkan dia menularkan HIV kepada orang lain?

Terapi antiretroviral tidak dapat mencegah penularan virus ke orang lain. Terapi dapat membantu menurunkan jumlah virus ke tingkat yang tidak terdeteksi, namun HIV masih tetap ada dalam tubuh, dan dapat ditularkan ke orang lain melalui hubungan seksual, dengan bergantian memakai peralatan suntikan, atau melalui ibu yang menyusui bayinya.


PENCEGAHAN DENGAN KONSEP A-B

          Abstinence
Berpantang melakukan hubungan seksual, terutama diperuntukan bagi yang memang belum pernah melakukan hubungan seks, atau memutuskan untuk sanggup berpuasa.

          Be Faithfull
            Saling setia dengan satu pasangan saja.


IV. Pengertian Narkoba

Kata Narkotika atau Narkotics berasal dari kata Narkois yang berarti narkose atau menidurkan yaitu zat yang membiuskan. Menurut Undang-undang No.9 Tahun 1976 tentang jenis-jenis Narkotika yang dimaksud dengan Narkotika adalah Candu, Morphine, Heroin, Ganja, Cocaine, Narkotika semi sintetis dan sintetis.


Apa yang dimaksud narkoba?

Narkoba adalah Semua zat yang dapat mempengaruhi cara bekerja pikiran, perasaan dan kehendak manusia.

Organ tubuh manusia yang mengatur ketiga fungsi ini adalah Otak


Apa yang dimaksud penyalahgunaan narkoba?
Penggunaan zat adiktif/psikotropika/ zat berbahaya lainnya yang tidak sesuai dengan indikasi secara medis

Tahap – tahap Ketergantungan
User – Addict - Abuser
User adalah orang yang mencoba narkoba pertama kali
Addict adalah orang yang mulai menggunakan narkoba dalam jangka waktu tertentu, mulai teratur, belum mengalami gangguan fisik dan mental yang berat
Abuser adalah orang yang menggunakan narkoba secara teratur, mengalami gangguan fisik dan mental dan mengganggu lingkungan

Obat apa saja yang disalahgunakan?
Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, narkoba kita golongkan menjadi tiga :
  • Depressant
  • Stimulant
  • Hallucinogen

DEPRESANTS
Central Nervous System Deperessants
Alkohol, obat tidur (red devils, yellow jackets,dll), obat penenang
          Cara Kerja: Memperlambat proses pikir dan konsentrasiàmerasa “ngantuk”
          Penggunaan lebih 4 minggu menimbulkan ketergantungan fisik & mental
          Dosis tinggiàkekakuan otot,mual, hilang gairah seksual, peningkatan nafsu makan
          Tanda“Overdoses”: Kejang-kejang; kesulitan bernafas, koma dan kematian
          Gejala putus obat: Insomnia, nyeri otot, depresi

Opiate-type drugs
Opium, codeine, morphine, heroin, vicodin, percodan, darvon, demerol, putaw
Morphine dan heroin  contoh-contoh yang umum dalam golongan ini, biasanya dipakai dengan cara diisap atau melalui suntikan,  lewat jarum suntik ada 2 macam penyakit yang banyak diderita oleh pecandu ini yaitu HIV dan Hepatitis C
          Berasal dari tanaman candu(papaver somniferum)
          Cara kerja: Memblokade reseptor nyeri di otak & sel-sel syarafàtimbul rasa nyaman, hilang rasa lapar, hilang dorongan seksual anggota tubuh terasa berat, frekwensi nafas melambat, kesadaran menurun
          Penggunaan 1 X à gelisah, mual

Penggunaan lebih dari 2 minggu akan menimbulkan ketergantungan fisik & mental. Efek yang menyenangkan saat pemakaian biasanya berlangsung 4 - 6 jam bagi pecandu tahap awal, sedangkan bagi pecandu tahap lanjut efek menyenangkannya biasanya berlangsung selama 15 – 30 menit, setelah itu akan
timbul gejala putus obat, sehingga hal inilah yang menjadi salah satu penyebab pecandu harus terus-menerus menggunakan narkoba ini.
Pada wanita (hamil) dapat mengakibatkan abortus, kelainan pada bayi dan gangguan silkus haid
Gejala putus obat terjadi beberapa jam setelah pemakaian terakhir dengan gejala: gelisah, menguap,keluar air mata, ingus, diare, nyeri perut, sakit diseluruh badan dan puncaknya pada 48 s/d 72 jam setelah putus obat


EFEK PENGGUNAAN DEPRESANTS
Berkurangnya daya ingat, gangguan pankreas, cirrhosis pada liver, darah tinggi melemahnya daya kerja jantung,kerusakan janin, kerusakan paru-paru, kerusakan sperma, impotensi, kerusakan otak,dll


STIMULANTS
Central Nervous System Stimulants
Coccaine (snow, coke, toot, crack, rock, base), Amphetamines (Ekstasi, benzedrine, crosstops), Methamphetamine (crank, meth, crystal, shabu-shabu),  caffeine, nicotine
Cara kerja: merangsang otak dengan cara meningkatkan kadar “dopamin”( secara tidak langsung) sehingga berakibat:
    - Keadaan segar yg terus menerus
    - Denyut jantung meningkat
    - Tekanan darah meningkat
    - frekwensi nafas meningkat
    - Kadar gula darah meningkat
    - Produksi keringat meningkat

Stimulan dapat menimbulkan ketergantungan fisik & mental
Penggunaan jangka panjang menimbulkan: kegelisahan, insomnia, paranoid, otot tidak terkendali, halusinasi, agresif, hilang gairah seksual, berat badan menurun drastis
“Overdoses” dapat menimbulkan kematian sebagai akibat dari: Pecahnya pembuluh darah otak, henti jantung, henti nafas, gagal ginjal

EFEK PENGGUNAAN STIMULANTS
Serangan jantung, stroke, tekanan pernafasan, depresi, paranoid, gangguan paru-paru, dll

HALLUCINOGENS
Ganja, LSD (fry, acid), psylocybin (magic mushrooms, shrooms), MDA (ecstasy), PCP (angel dust, hog),dll
Obat-obatan ini dapat menimbulkan halusinasi atau daya khayal yang kuat dan bisa menyebabkan terjadinya salah persepsi tentang lingkungan dan dirinya, baik pendengaran, penglihatan dan perasaan.
Penggunaan halusinogen ini mengakibatkan
  • Anak mata yang mengecil
  • Suhu badan merendah
  • Detak jantung yang bertambah
  • Mabuk dan mual
  • Perasaan yang melayang-layang
  • Hilang perhatian pada lingkungan dan sekitarnya
  • Tidak merasakan berat badan.

Cannabinols
Marijuana (grass, pot, weed) hashish, ganja, bang, dll
Berasal dari tanaman “Canabis Sativa”, zat aktifnya biasa disebut THC, makin tinggi kadar THC, makin tinggi dampaknya pada otak.
Cara kerja, THC akan menimbulkan bayang-bayang di otak (halusinasi)
Setelah 1 jam pemakaian timbul “high”, lancar bicara, mata sembab, tertawa-tawa, kehilangan kendali dan konsentrasi


EFEK PENGGUNAAN MARIJUANA
Penggunaan jangka panjang akan berakibat, kehilangan dorongan kehendak, hilang daya ingat-konsentrasi-kemampuan belajar, menurunnya gairah seksual, gangguan siklus haid, menurunnya produksi sperma, meningkatnya resiko kanker, munculnya gejala kejiwaan yang menetap.
Pada wanita hamil dapat terjadi abortus, gangguan pertumbuhan janin, kematian bayi
Gejala putus obat berupa, insomnia, kecemasan,kehilangan nafsu makan, rasa tidak enak pada lambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar